Selasa, 23 Mei 2017

Grounding System

Grounding sistem disebut juga sistem pembumian pengertiannya yaitu  benda logam yang di tanam dalam tanah berfungsi sebagai pelepasan muatan listrik, tanah atau bumi adalah sebuah masa yang bersifat netral dan memiliki volume yang luar biasa besar sehingga mampu untuk menyerap dan menetralkan muatan listrik sebesar apapun. Tingkat kehandalan sebuah grounding ada di nilai konduktifitas logam terhadap tanah yang ditancapinya, semakin konduktif tanah terhadap benda logam maka semakin baik. kelayakan Grounding atau Pembumian harus bisa mendapatkan nilai Tahanan sebaran Maksimal 5 Ohm (bila bibawah 5 Ohm lebih baik) dengan menggunakan Ohm Meter khusus (Earth Tester Meter).

Spesifikasi :

Cooper rod 

Merupakan material grounding system / sebuah batang tembaga sebagai hantaran petir kedalam tanah, tersedia rod dengan tembaga asli dan rod lapisan tembaga.Pengertian lengkapnya copper rod yaitu batang tembaga murni ( CU ) dan paling bagus dalam sistem grounding dikarenakan Cooper Rod dibuat dari tembaga murni sehingga dapat menyebarkan/menyalurkan arus  dengan sempurna, hal ini disebabkan tembaga sendiri mempunyai unsur logam yang paling baik dalam penghantar arus.Copper Rod sendiri mempunyai beberapa ukuran, dalam memakai ukuran Copper Rod dapat disesuaikan dengan budget yang ada, semakin besar batang tembaga Copper Rod semakin baik juga dalam menyalurkan arus dan semakin besar pula biaya yang kita keluarkan.


Ukuran yang tersedia :
Copper Rod ( tembaga ) 5/8" x 4 m
Copper Rod ( tembaga ) 1/2" x 4 m
Copper Rod ( tembaga ) 3/4" x 4 m
Copper Rod ( tembaga )    1" x 4 m


Ground rod

Batang logam besi yang di lapisi tembaga dan fungsinya sama dengan Copper Rod yaitu sebagai pelepas arus dari sambaran petir itu sendiri, karena Ground Rod sendiri logam besi yang dilapisi dengan tembaga akan lebih rentan untuk terjadinya korosi akan tetapi Ground Rod cukup tahan lama juga untuk digunakan untuk daerah yang mineral garamnya rendah seperti di daerah pegunungan.Untuk pemasangan grounding dengan ground rod sendiri tidak memerlukan biaya yang cukup besar dan bisa mampu untuk mendapatkan tahanansebaran / resistensi dengan baik . 

Ground Rod ini hanya memiliki beragam ukuran  :
Ground rod ( lapisan tembaga ) 5/8″ x     3 m
Ground rod ( lapisan tembaga ) 5/8″ x 2.40 m



Klem rod





Alat penghubung kabel dari terminal Grounding dengan Ground Rod


Kabel BC

Kabel BC yaitu : Kabel yang tidak berisolator dalam pengaplikasian penambahan pipa conduit bisa sebagai pengganti dari isolator. kabel ini biasa digunakan sebagai kabel penangkal petir konvensional dan bisa difungsikan sebagai kabel grounding system.








Box Control


Suatu wadah atau kotak penyimpanan alat untuk mengendalikan , mengatur , keadaan suatu sistem.



Kharcoal 


Kharcoal Adalah semen konduktif berbahan dalasr karbon yang akan mengeras bila dicampur dengan air sehingga akan memiliki sifat yang permanen dan tidak mudah tergerus air saat hujan . Kharcoal memiliki sifat non korosif sekaligus melindungi Ground Rod atau Copper Rod yang ditanam dari keausan.

Kapan menggunakan Kharcoal ?
Penggunaan Kharcoal diperlukan ketika kita dihadapkan pada kondisi nilai tahanan tanah yang cukup besar meliputi daerah berpasir , berbatuan , atau tanah dengan kepadatan yang rendah sehingga tidak memadai membuat sistem pentanahan sesuai syarat standar pemakaian pada ground rod atau copper rod akan menurunkan lebih dari setengah nilai tahanan yang di dapat.


Bentoit 


Bentoit dalam ilmu mineralogi tergolong dalam kelompok besar tanah lempung . Namun bentoit digunakan untuk mengidentifikasi mineral yang bersifat plastis dan yang pertama kali digunakan pada tahun 1890 dan ditemukan di Fort Beton , Wyoming , Amerika Serikat . Bentoit sendiri terbentuk dari transformasi hidrotermal vulkanik yang mayoritas komponennya tergolong ke dalam kelas mineral smektit (struktur lembaran). Bentoit dengan kandungan natrium sebagai kation utama yang dapat ditukar ( dikenal dengan istilah exchangeable cation ) yang mampu mengalami perkembangan volume hingga beberapa kali bila kontak dengan air (dikenal dengan istilah sweling ), membentuk koloid bernilai viskositas tinggi dan mampu mengikat air dengan tinggi Bentoit sendiri bersifat mengikat batang tembaga yang ditancapkan ke tanah untuk menahan agar kadar air dapat ditampung dengan baik, sedangkan kadar air dapat berpengaruh dalam sistem Grounding System.


Kabel NYA 





Kabel NYA yaitu : Kabel yang berjenis single isolator yang sangat ekonomis dalam anggaran dana dalam instalasi penangkal petir.
Tersedia ukuran :

  • NYA 1 X 50 mm
  • NYA 1 X 70 mm








Kabel NYY 


Kabel NYY yaitu : Kabel yang berjenis double isolator, dengan dua isolator menjadikan keamanan dari instalasi penangkal lebih lebih optimal.

Tersedia ukuran :
NYY 1 X 50 mm
NYY 1 X 70 mm




Kabel Coaxial 



Kabel Coaxial yaitu : Kabel yang dirancang untuk volume listrik tegangan tinggi yang mempunyai isolator lebih tebal dari kabel NYA dan NYY. Kabel Coaxial merupakan HVSC ( High Voltase Single Cable ) dan sangat direkomendasikan sebagai kabel penangkal petir.
Tersedia ukuran :
HVSC COAXIAL 2 X 35 mm





Connector Slevees 

Merupakan alat yang terbuat dari fiber glass atau dari pipa PVC yang berfungsi untuk menghindari induksi antara head terminal dengan tiang penyangga penangkal petir yang terhubung langsung dengan body bangunan. Connector sleeves di pasang antara head terminal dengan tiang penyangga yang bertujuan memutus jika adanya induksi sambaran petir karena connector terbuat bahan fiber glass atau pipa pvc yang kedua bahan ini bersifat tidak bisa sebagai penghantar arus.


Grounding system memiliki 2 macam jenis : 
  • Single Rod Grounding
Ground yang hanya terdiri dari satu buah titik penancapan rod arus pelepas di dalam tanah dengan kedalaman tertentu ( misal 6 meter ). Untuk daerah yang memiliki karakteristik tanah yang konduktif tentu mudah untuk didapatkan tahanan sebaran tanah dibawah 5 ohm hanya dengan satu buah rod.








  • Paralel Rod Grounding
Grounding system paralel menjadi tindakan alternatif bila sistem single masih mendapatkan hasil yang kurang baik ( diatas 5 Ohm ) maka perlu ditambahkan rod arus pelepas dengan minimal jarak 2 meter dari ground sebelumnya dan disambung ke ground baru disebelahnya. Hal ini dilakukan berulang sampai menghasilkan nilai tahanan tanah yang diinginkan ( dibawah 5 Ohm ).






Maximal Rod Grounding

Maximal Grounding system apabila pada daerah yang memiliki ciri kontur tanah yang berpasir, berkapur , kandungan logamnya sedikit, kadar air sedikit biasanya susah untuk mendapatkan nilai grounding di bawah 1 Ohm , apabila penggunaan 2 cara di atas yaitu single Rod Grounding dan Paralel Rod Grounding tersebut gagal , maka bisa menggunakan cara penggantian tanah baru untuk daerah titik grounding tersebut











@antariksaglobalindo



PASANG PENANGKAL PETIR MURAH & BERKUALITAS BUKTIKAN SEKARANG JUGA……
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER – 02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi PENANGKAL PETIR...

segera hubungi kami :

0812  3215  7000

0857  8576  1000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar